Makna Sesungguhnya Kata "Siri"

Selasa, 23 Oktober 2012 | comments

Setiap mendengar kata "Siri" atau "Nikah Siri" pasti orang akan mengartikannya sebagai sebuah pernikahan yang sah menurut hukum agama atau adat, namun tidak sah menurut hukum negara.

Namun setelah mendengar kata dosen saya, beliau marah jika siri diartikan sebagai menikah hanya berdasarkan hukum agama dan adat. Lho kok bisa begitu? Jadi konon kata siri itu punya sejarah menyeramkan sob...

Kata dosen saya, kita sudah terlanjur salah kaprah dalam mengartikan siri sebagai pernikahan yang tidak sah menurut hukum negara. Pada jaman Rasulullah dulu, kata siri diartikan sebagai pernikahan tanpa dua orang wali atau secara sembunyi-sembunyi. Jadi, pernikahan tersebut tidaklah sah menurut hukum Islam.

Lalu di mana letak menyeramkannya? Konon di Sulawesi Selatan saat jaman penjajahan dulu, kata siri diberikan kepada kedua pasangan yang menikah tanpa persetujuan keluarganya. Kasus yang banyak terjadi adalah karena perbedaan derajat kedua belah pihak. Karena "Siri" dianggap sebagai aib yang sangat memalukan, pihak keluarga yang tidak menyetujui hubungan tersebut akan terus mencari kedua pasangan siri tersebut sampai ketemu untuk dibunuh. Sehingga banyak pasangan siri yang lari ke Pulau Jawa. Banyak kasus pembunuhan yang terjadi karena pernikahan siri waktu itu, sehingga pada akhirnya Belanda mengumumkan larangan untuk membunuh karena pernikahan siri.

Jadi, kata "Siri" itu mengandung aib yang sangat memalukan, sedangkan sekarang setiap pernikahan yang tidak sah menurut hukum negara disebut sebagai "Nikah Siri".
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Live It Now! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger